T E R U S I R dari rumah sendiri




Kisahnya begini:

Seorang bapak (sebut aja Udin) punya sedikit uang untuk membahagiakan keluarganya.

Dia berencana membangun dan memperbaiki  rumahnya. Uangnya 20 jt dia pikir mungkin cukup untuk bangun rumahnya itu..

Ketika dia sdh mendapat tukang yg agak murah, mulailah dia datangi toko matrial belanja bahan bangunan.

Si tauke tentu menyambut gembira. Setelah bertanya2 pada pak Udin, si Tauke dengan senyum khasnya menawarkan "kebaikan".

Dia berkata ; "kalau kurang2 belanja boleh hutang... gampanglah.." ungkapnya. Udin tentu senang.
Setiap kali Udin minta satu barang, tauke ini menambahkannya dengan yakin.
Udin perlu sepuluh, si tauke bilang ; "apa gak kurang ? nanti repot bolak balik, lima belas aja ya ? gampang dipulangin kalo lebih.." Akhirnya Udin menyetujui semua saran si tauke, termasuk merubah kualitas barang yg dibelinya dengan yang lebih baik..

Udin cukup membayar 20 jt saja. Sisanya terhitung hutang dan tidak ditotal dengan alasan harga barang kan berubah2, nanti kalau naik ya disesuaikan. Bgmn kalau turun ? kan kasihan Udin kalau dihitung harga saat ini yg masih tinggi...
Semua alasan dibuat logis.

Udin yg awalnya ingin memperbaiki sebagian kecil saja dari rumahnya, sekarang seperti pemborong besar. Rumahnya dibongkar total hingga pondasi karena akan ditingkat tiga. Bahkan untuk bayar tukang pun si tauke mau memberi pinjaman, tentu dengan bunga sepuluh duabelas. pinjam sepuluh, bayar dua belas dalam sebulan.
Pendek cerita selesailah rumah Udin.
Sekarang rumah itu menjadi rumah paling mentereng di kampungnya. Udin bangga sekali.

Sekarang tinggal berhitung masalah pengembalian hutang. si tauke sekarang mulai berwajah tegas tapi masih senyum....
Ternyata tagihan bulanannya besar sekali, sehingga Udin tdk mampu mencicil. Hutang terus menumpuk ditambah bunganya... wow !
dari bulan ke tahun berjalan. Sekarang sudah 5 tahun. Harga2 sdh meroket, bunga terus berkembang biak. Kalau dihitung harga saat ini, total hutang Udin sudah seharga tanah kosong rumah tersebut di kampung itu.

Si tauke sekarang tidak lagi ramah dengan senyum khasnya. Dia sdh sangat garang dan mengancam akan melaporkan Udin ke Polisi. Udin dan keluarganya tertekan dan sangat ketakutan. Akhirnya si tauke memberi solusi, bagaimana jika Udin keluar dari rumahnya itu dan membayar lunas hutangnya dengan harga tanahnya. Selesai perkara. Udin setuju. Maka pergilah keluarga Udin dari rumah mewah yg sekarang jadi milik si tauke itu.
Terusir...
________😭😭
Apa yg salah dengan cerita ini ?

Inilah nasib bangsa kita yg kelak akan diambil China, karena kita tergiur membangun di luar kemampuan kita... Semua hutang ! China saat ini masih senyum, tunggulah beberapa tahun lagi... mereka akan hadir dengan wajah garangnya sebagai penjajah...
SADARILAH....‼

0 Response to "T E R U S I R dari rumah sendiri"

Posting Komentar